Indonesia
setiap tahunnya menghasilkan sekitar 42 juta ton sampah, dengan 7,8
juta ton di antaranya berupa plastik. Ironisnya, hanya 10% plastik
yang berhasil didaur ulang, sementara sisanya mencemari tanah, sungai, hingga
laut. Di sisi lain, dunia juga dihadapkan pada masalah emisi karbon dioksida
(CO₂) yang menjadi penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim.
Kabar baiknya,
kini tersedia berbagai solusi yang bisa berjalan beriringan: mulai dari daur
ulang plastik PET yang ada di sekitar kita, hingga inovasi terbaru bernama BAETA,
material revolusioner yang mampu menyerap CO₂ dengan efisiensi tinggi.
Apa Itu Plastik
PET?
Polyethylene
Terephthalate (PET) adalah jenis plastik yang
paling banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Botol air mineral, botol
soda, hingga wadah makanan sekali pakai umumnya berbahan PET. Keunggulannya
antara lain:
Namun, PET
memiliki sisi gelap: butuh 450–1.000 tahun untuk terurai secara alami.
Selama masa itu, ia bisa berubah menjadi mikroplastik yang masuk ke
rantai makanan, bahkan ke tubuh manusia.
Dampak PET
Terhadap Lingkungan dan Iklim
Solusi dari
PET: Dari Daur Ulang Hingga Energi Bersih
Untungnya, PET
adalah salah satu plastik yang paling mudah didaur ulang.
BAETA: Material
Penangkap Karbon yang Revolusioner
Selain masalah
plastik, ancaman terbesar iklim adalah emisi CO₂. Di sinilah BAETA
hadir sebagai terobosan.
BAETA adalah
material baru dengan struktur nano berpori yang dapat menyerap karbon
dioksida secara efisien. Dibanding metode penyerapan karbon konvensional, BAETA
dinilai lebih:
Bagaimana PET
dan BAETA Bisa Saling Melengkapi?
Masa Depan:
Kolaborasi Aksi Lokal dan Inovasi Global
Bayangkan
sebuah masa depan di mana:
Inilah masa
depan hijau yang bisa kita capai: menyelamatkan bumi dari dua sisi
sekaligus limbah plastik dan emisi karbon.
Perjuangan
melawan krisis iklim tidak cukup dengan satu solusi. Kita membutuhkan aksi
kolektif dari rumah tangga, komunitas, industri, hingga teknologi mutakhir.
Plastik PET memberikan peluang besar untuk daur ulang dan ekonomi
sirkular, sementara BAETA membuka jalan baru untuk mengurangi emisi
karbon secara signifikan.
Dengan
menggabungkan keduanya, kita tidak hanya menjaga lingkungan dari sampah
plastik, tetapi juga mengamankan atmosfer dari ancaman gas rumah kaca.
👉 Saatnya bertindak bersama! Melalui Program Bank Sampah GIS
Peduli, setiap botol plastik tak terpakai yang Anda serahkan akan diolah
menjadi bibit pohon untuk penghijauan dan paket sembako bagi
saudara-saudara dhuafa. Dengan langkah kecil ini, Anda bukan hanya mengurangi
sampah, tetapi juga menghadirkan manfaat nyata bagi sesama dan bumi.