📖 Peluk Bahagia dari Kampung Cipicung
Sahabat, hari itu wajah-wajah kecil di DTA Darul Muhsinin bersinar cerah.
Mereka berdiri rapi dengan senyum lebar dan mata berbinar, memeluk erat mushaf Al-Qur’an baru—sebuah kebahagiaan sederhana yang selama ini hanya mereka impikan.
Sebelumnya, mereka belajar dari Al-Qur’an yang halamannya sudah menguning, beberapa bahkan mulai robek, dan tulisan yang memudar. Tapi mereka tak pernah mengeluh. Semangat mereka mengaji, tetap membara.
Namun hari itu berbeda. Ada rasa syukur yang dalam. Ada haru yang tak bisa disembunyikan.
Karena untuk pertama kalinya, mereka memegang mushaf baru—bersih, utuh, harum, dan indah. Mushaf yang kini menjadi teman setia mereka untuk menghafal dan memahami kalam Ilahi.
Sahabat, mushaf itu bukan sekadar buku.
Ia adalah harapan.
Ia adalah hadiah yang membuat anak-anak ini merasa dihargai, diperhatikan, dan dicintai.
Dan mushaf-mushaf itu, datang dari tangan-tangan dermawan seperti sahabat semua.
Terima kasih, sahabat.
Karena telah menghadirkan kebahagiaan sederhana yang sangat berarti bagi mereka.
Kebaikan sahabat bukan hanya berhenti di tangan mereka, tapi akan terus mengalir dalam setiap huruf yang mereka baca, hafal, dan amalkan.
Bayangkan, berapa pahala yang mengalir dari setiap lantunan surat yang mereka baca?
Berapa banyak keberkahan yang tercipta dari satu mushaf yang sahabat hadiahkan?
Senyum mereka hari itu adalah bukti nyata:
bahwa satu kebaikan kecil, bisa membawa perubahan besar.
Mari terus berbuat baik, sahabat.
Karena kebahagiaan sejati, adalah saat kita bisa menjadi bagian dari harapan dan masa depan mereka 💛