Artikel
Kolaborasi GIS Peduli dan Emil Salim Institute Peringati HKSN 2025 dan Milad ke-8 GIS Peduli
LAZGIS Peduli
29 Desember 2025
Kolaborasi GIS Peduli dan Emil Salim Institute Peringati HKSN 2025 dan Milad ke-8 GIS Peduli

Karawang, 27 Desember 2025 - Dalam rangka memperingati Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tahun 2025 sekaligus Milad ke-8 GIS Peduli, GIS Peduli berkolaborasi dengan Emil Salim Institute menyelenggarakan rangkaian kegiatan sosial, lingkungan, dan kemanusiaan di Desa Cemara Jaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Kegiatan ini mengusung semangat kesetiakawanan sosial, kepedulian ekologis, dan solidaritas kemanusiaan, khususnya bagi masyarakat pesisir dan warga kampung relokasi yang rentan secara sosial dan ekonomi.

Penghijauan Pesisir dan Kampung Relokasi

Sebagai bagian dari aksi nyata pelestarian lingkungan dan adaptasi perubahan iklim, dilakukan penanaman 800 bibit pohon yang terdiri atas:

• Bibit mangrove di Pantai Pisangan, Desa Cemara Jaya, sebagai upaya rehabilitasi ekosistem pesisir dan perlindungan dari abrasi.

• Bibit pohon buah dan pohon penghijauan di Kampung Relokasi Sekong, Desa Cemara Jaya, guna meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus mendukung ketahanan pangan warga.

CEO GIS Peduli, Harsono, S.Pd.I, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud konkret nilai HKSN.

“Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional mengingatkan kita bahwa kepedulian tidak boleh berhenti pada wacana. Penanaman mangrove dan pohon buah ini adalah bentuk nyata solidaritas sosial yang menyatukan kepentingan manusia dan keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.

Sinergi Lembaga Sosial dan Lingkungan

Ketua Yayasan Era Sharaddha Indonesia, Amalia F. Salim, menyampaikan bahwa kolaborasi lintas lembaga menjadi kunci keberhasilan program sosial yang berkelanjutan.

“Kesetiakawanan sosial hanya akan berdampak luas apabila dibangun melalui kolaborasi. Sinergi antara GIS Peduli dan Emil Salim Institute menunjukkan bahwa kerja bersama mampu menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” tuturnya.

Layanan Kesehatan dan Perlindungan Sosial

Selain kegiatan lingkungan, rangkaian acara juga mencakup:

1. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis bagi 80 warga Kampung Relokasi.

2. Pemberian santunan dan peralatan sekolah kepada 80 anak yatim di lingkungan Kampung Relokasi.

3. Pemberian paket beras dan sembako kepada 80 dhuafa di Kampung Relokasi.

Presiden Emil Salim Institute, E. Kurniawan Padma, menekankan pentingnya pendekatan terpadu antara isu sosial dan lingkungan.

“Krisis ekologis selalu berdampak langsung pada kelompok paling rentan. Karena itu, agenda pemulihan lingkungan harus berjalan seiring dengan penguatan perlindungan sosial dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” jelasnya.

Dukungan kuat juga disampaikan oleh Kongres Wanita Indonesia (KOWANI). Perwakilan KOWANI, Tantri, menegaskan pentingnya peran perempuan dalam menjaga nilai kesetiakawanan sosial dan keberlanjutan lingkungan.

“Kegiatan ini menunjukkan bahwa kesetiakawanan sosial, kepedulian lingkungan, dan peran perempuan tidak dapat dipisahkan. Perempuan memiliki peran strategis dalam menjaga keluarga, komunitas, dan keberlanjutan lingkungan. KOWANI mendukung penuh inisiatif yang mengintegrasikan aksi sosial, kemanusiaan, dan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan,” ujar Ibu Tantri.

Milad ke-8 GIS Peduli: Meneguhkan Komitmen Berkelanjutan

Memasuki usia 8 tahun, GIS Peduli meneguhkan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam isu kemanusiaan, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian lingkungan. Melalui semangat Zakatnovation, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang dalam membangun pembangunan yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.


Bagikan artikel ini
Artikel Terkait