Artikel
Wakaf Hewan Ternak Produktif: Solusi Perkuat Ketahanan Pangan Umat
LAZGIS Peduli
11 September 2025
Wakaf Hewan Ternak Produktif: Solusi Perkuat Ketahanan Pangan Umat

Wakaf merupakan salah satu amalan jariyah yang pahalanya terus mengalir meski pewakif telah meninggal dunia. Rasulullah bersabda:

"Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya."
(HR. Muslim)

Salah satu bentuk sedekah jariyah yang semakin relevan di era sekarang adalah wakaf hewan ternak produktif. Program ini bukan sekadar ibadah, tetapi juga solusi nyata untuk menjawab tantangan ketahanan pangan umat.


Mengapa Wakaf Hewan Ternak Penting?

Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia menghadapi tantangan serius dalam bidang pangan. Data BPS 2023 mencatat bahwa kebutuhan daging sapi nasional baru terpenuhi sekitar 60–65% dari produksi dalam negeri, sementara sisanya masih harus diimpor. Hal ini tentu berpotensi mengganggu stabilitas pangan dan harga di pasaran.

Melalui wakaf hewan ternak produktif, umat Islam bisa membangun kemandirian pangan. Hewan ternak yang diwakafkan tidak hanya dimanfaatkan saat qurban, tetapi juga dikembangkan untuk menghasilkan daging, susu, dan bibit ternak baru yang berkelanjutan. Dengan demikian, manfaatnya bisa terus dirasakan oleh masyarakat luas, terutama kalangan dhuafa.


Dalil dan Landasan Syariah

Islam sangat menekankan pentingnya berbagi untuk kepentingan umat. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya."
(QS. Ali Imran: 92)

Hewan ternak merupakan harta yang berharga. Dengan mewakafkannya, seorang Muslim bukan hanya mendapatkan pahala jariyah, tetapi juga ikut membangun kesejahteraan sosial dan kedaulatan pangan umat.


Manfaat Ekonomi dan Sosial

  1. Peningkatan Ketahanan Pangan
    Hewan ternak yang dikelola dengan baik akan menjadi sumber protein hewani yang berkelanjutan.
  2. Pemberdayaan Ekonomi Umat
    Peternakan produktif membuka lapangan kerja baru, mengurangi angka pengangguran, serta membantu meningkatkan penghasilan masyarakat pedesaan.
  3. Manfaat Berkelanjutan
    Dari setiap kelahiran anak ternak, manfaat wakaf terus bergulir. Hewan dapat diperjualbelikan, hasil susunya dipasarkan, dan dagingnya disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.
  4. Sedekah Jariyah Tanpa Putus
    Selama hewan ternak produktif itu berkembang biak, selama itu pula pahala wakaf terus mengalir kepada pewakif.

Potensi Wakaf Ternak di Indonesia

Menurut Badan Wakaf Indonesia (BWI), potensi wakaf nasional mencapai Rp 180 triliun per tahun, namun baru sedikit yang dimaksimalkan untuk sektor produktif seperti peternakan. Padahal, jika dikelola secara profesional, wakaf hewan ternak bisa menjadi salah satu kunci kemandirian pangan umat Islam Indonesia.

Di beberapa daerah, model wakaf ternak produktif sudah berhasil meningkatkan kesejahteraan peternak kecil. Program kolaborasi ini membuktikan bahwa wakaf tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga strategi pembangunan ekonomi umat.


Ayo Berwakaf Hewan Ternak Bersama GIS Peduli

Sahabat, inilah saatnya kita mengambil peran dalam membangun kemandirian pangan dan memperkuat ukhuwah Islamiyah melalui wakaf hewan ternak produktif. Setiap hewan ternak yang Anda wakafkan akan dikelola secara profesional untuk menghasilkan manfaat jangka panjang bagi umat, khususnya kaum dhuafa.

💚 Mari jadikan wakaf sebagai jalan pahala abadi sekaligus solusi atas krisis pangan.

Bagikan artikel ini
Artikel Terkait