Artikel
GIS Peduli Bersama Pemkot Bekasi Merayakan 50 Tahun PSM Kolaborasi Sosial untuk Wujudkan Masyarakat Mandiri
LAZGIS Peduli
9 Juli 2025
GIS Peduli Bersama Pemkot Bekasi Merayakan 50 Tahun PSM Kolaborasi Sosial untuk Wujudkan Masyarakat Mandiri

Setengah abad bukan waktu yang singkat. Selama 50 tahun, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) telah menjadi garda terdepan dalam mengurai benang kusut permasalahan sosial di negeri ini. Di Kota Bekasi, peringatan HUT ke-50 PSM menjadi pengingat bahwa kerja-kerja sosial tidak bisa berjalan sendiri. Ia membutuhkan sinergi. Ia menuntut kolaborasi dari banyak pihak—pemerintah, masyarakat, dan lembaga filantropi seperti LAZ.

Acara Apel Akbar PSM Kota Bekasi menjadi titik temu semua kekuatan itu. Di sinilah, GIS Peduli bersama LAZ se-Kota Bekasi menegaskan peran strategis zakat dalam memperkuat sistem kesejahteraan sosial. Kolaborasi ini bukan hanya bentuk partisipasi, tapi kontribusi aktif dalam menjawab tantangan nyata masyarakat: pendidikan yang belum merata, ekonomi keluarga yang rapuh, hingga kebutuhan dasar kelompok rentan yang masih sering terabaikan.

Bersama untuk Masyarakat Berdaya

Melalui penyaluran beasiswa pendidikan dan program Gema Care UMKM, LAZ GIS Peduli menghadirkan bukti bahwa zakat bisa menjadi lebih dari sekadar bantuan. Ia bisa menjadi jalan untuk meraih kemandirian.

Beasiswa pendidikan yang diberikan kepada pelajar dari keluarga prasejahtera adalah bentuk nyata investasi jangka panjang. Bukan hanya membantu mereka bertahan di sekolah, tetapi juga membentuk generasi penerus yang mampu membangun masa depan lebih baik. Dalam semangat yang sama, Gema Care UMKM mendampingi pelaku usaha kecil agar bisa bangkit, beradaptasi, dan tumbuh di tengah tantangan ekonomi.

Dalam rangkaian acara tersebut, juga dilakukan penyerahan sejumlah bantuan sosial dari berbagai lembaga zakat sebagai wujud nyata keberpihakan terhadap masyarakat. Di antaranya adalah program beasiswa pendidikan dari GIS Peduli sebesar Rp16.900.000 yang diserahkan kepada siswa-siswa dari keluarga kurang mampu, sebagai upaya mendukung mereka melanjutkan pendidikan. Selain itu, LAZ Gema Indonesia Sejahtera turut menyalurkan bantuan pengembangan UMKM berupa modal usaha sebesar Rp5.000.000 untuk usaha bebek goreng milik Ibu Suhamah, serta Rp4.800.000 untuk usaha jamu tradisional yang dikelola oleh Ibu Sri. Tidak hanya bantuan langsung, kegiatan ini juga memberikan penghargaan kepada pemenang Lomba UMKM PSM sebagai bentuk apresiasi terhadap pelaku wirausaha sosial yang telah berkontribusi nyata di masyarakat. LAZ UCare Indonesia pun tak ketinggalan, ikut berpartisipasi dalam pemberian beasiswa pendidikan dan dukungan modal usaha bagi para pelaku UMKM binaan mereka. Semua bantuan ini adalah bukti bahwa kolaborasi lintas lembaga mampu mendorong roda ekonomi dan pendidikan masyarakat secara lebih luas dan merata.

Dukungan Pemerintah Kota dan Jaringan Nasional

Tak hanya di Kota Bekasi, peringatan emas 50 tahun PSM juga berlangsung secara nasional. Diikuti lebih dari seribu PSM dari seluruh Indonesia, kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Sosial RI. Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menyampaikan bahwa PSM bukan sekadar relawan. Mereka adalah pilar utama kebangkitan masyarakat.

“PSM bekerja tanpa pamrih, tanpa gaji, namun punya pengaruh besar dalam menggerakkan masyarakat agar mandiri dan menjadi pelaku perubahan,” ujar Wamensos.

Komitmen itu juga tercermin di Kota Bekasi, di mana Pemkot secara resmi menandatangani MoU bersama LAZ se-Kota Bekasi sebagai langkah strategis memperkuat kolaborasi dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah untuk mendukung program-program pemerintah.

Aksi Nyata: Dari Pendidikan hingga Disabilitas

Peringatan HUT PSM bukan sekadar acara seremoni. Ia diisi dengan berbagai aksi nyata yang menjangkau kelompok paling rentan di masyarakat. Mulai dari kerja bakti irigasi, sunatan massal, donor darah, hingga pemberian kaki palsu, kacamata lansia, dan pemeriksaan kesehatan ibu-anak. Semua kegiatan ini menunjukkan bahwa kerja sosial adalah kerja bersama, lintas batas dan sekat.

Salah satu yang menginspirasi adalah pemberdayaan kelompok disabilitas yang dibina langsung oleh PSM dan Dinas Sosial. Banyak di antara mereka yang dulunya penerima bantuan PKH, kini telah “graduasi” dan menjadi pelaku usaha mandiri setelah mendapatkan pelatihan keterampilan. Ini membuktikan bahwa pemberdayaan adalah proses. Dibutuhkan kesabaran, pendampingan, dan tentu saja dukungan dari berbagai pihak. Dan zakat, yang sahabat salurkan melalui GIS Peduli, menjadi salah satu bahan bakar utamanya.

Zakat yang Menguatkan, Kolaborasi yang Menyatu

Dalam semangat peringatan 50 tahun ini, satu hal menjadi semakin jelas: kesejahteraan sosial tidak akan terwujud tanpa kolaborasi. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. PSM tak bisa bekerja sendirian. Maka di sinilah peran lembaga zakat menjadi sangat penting.

Zakat yang sahabat titipkan bukan hanya untuk dibagikan, tapi untuk menguatkan. Ia menjadi beasiswa, modal usaha, akses layanan kesehatan, dan harapan baru bagi mereka yang hampir putus asa. Dan ketika zakat dikelola dengan amanah dan disinergikan dengan program pemerintah, hasilnya jauh lebih besar daripada jumlahnya.

Mari Terus Bergerak Bersama

Sahabat, 50 tahun pengabdian PSM menjadi pengingat bahwa perubahan tidak terjadi dalam sehari. Ia dibangun dari kolaborasi, kesabaran, dan keberpihakan yang tulus pada mereka yang paling membutuhkan. Dan sahabat, melalui zakat yang ditunaikan lewat GIS Peduli, telah menjadi bagian dari perjuangan itu.

Mari terus bergerak bersama. Karena zakat bukan hanya tentang berbagi, tapi juga tentang memberdayakan dan mewujudkan masyarakat yang mandiri dan sejahtera.

📍 Kantor GIS Peduli:

Jl. Caman Raya No.65, RT.003/RW.003, Jatibening, Kec. Pd. Gede, Kota Bks, Jawa Barat 17412

Bagikan artikel ini
Artikel Terkait